Selasa, 27 Oktober 2009

Sebuah Sikap Untuk Perubahan

"alangkah besar perbedaannya antara cara orang yang seharusnya hidup dan cara orang hidup yang sebenarnya.sehingga orang akan lebih-lebih menghancurkan atau membinasakan dirinya daripada akan menyelamatkan dirinya,apabila ia lupa akan kenyataan yang sesungguhnya.di lingkungan orang-orang yang jahat pastilah orang yang baik akan binasa.maka seorang raja harus belajar supaya tidak menjadi orang  baik karena itu seorang raja harus juga sanggup untuk tidak menepati janjinya.hanya raja-raja yang dapat berlaku demikianlah yang telah mencapai hasil-hasil yang besar.sebab orang yang mempercayai kejujuran orang lain,telah dikalahkan karena itu.raja seharusnya dapat menjadi kancil dan singa sekaligus.merupakan kancil,supaya ia tidak terjerat dalam jaring-jaring orang lain,dan merupakan singa supaya ia tidak gentar mendengar raung serigala.barulah demikian ia dapat memahamkan tugasnya dengan baik.jikalau negara akan dirugikan , maka raja tidak perlu menepati janjinya.jikalau orang-orang itu baik semua , maka peraturan itulah yang buruk sekali, akan tetapi oleh karena aorang-orang itu jahat semua maka peraturan itu adalah baik."
(niccolo machiavelli)

Coba perhatikan bacaan di atas , dimana seorang pemimpin terpaksa bertindak menjadi orang jahat karena orang-orang disekitarnya lebih jahat dari dia.Niccolo adalah ahli pemikir tentang negara pada abad renaissance dr italia.Pada saat itu keadaan italia sangat kacau karena terjadi clash antara kekuasaan gereja dan kekuasaan raja.Dalam ajarannya Nicollo memisahkan asas moral dan kesusilaan dari asas kenegaraan sehingga untuk mengatur keadaan yang kacau balau itu , raja tidak perlu bersikap baik lagi.

yang menjadi pertanyaan sekarang adalah , apakah kita sebgai rakyat Indonesia ingin pemimpin kita seperti yang diajarkan oleh nicollo tersebut diatas..?? sekarang kembali ke kitalah sebagai rakyat yang berdaulat , bagaimana sikap kita bukan terhadap pemerintahan tetapi sikap kita terhadap kemajuan negri ini.

apakah kita akan menjadi tokoh revolusionis yang dapat membawa kebaikan dan perubahan untuk Indonesia yang lebih baik , atau menjadi musuh dalam selimut karena ulah kita yg dapat menjerumuskan bangsa ini , atau hanya menjadi saksi sejarah yg tdk dpt berbuat apa-apa dgn perkembangan bangsa.
berikan sikap kita yang positif terhadap negara ini , dan lanjutkan untuk berjuang untuk mencurahkan cinta kita kepada ibu pertiwi.

dhika
jogja , 27 oktober 2009

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semua pendapat anda tentang ulasan idealisme ini sangat kami hargai.