Selasa, 24 November 2009

THIS IS IT.. (INDONESIA VERSION)

Mungkin dlm tulisan saya yg kali ini , saya akan mencoba berbagi kebodohan saya kpd pembaca semua..
Dan secara gamblang saya akan tuliskan bagaiman pikiran-pikiran saya tentang bangsa ini , tentang masyarakatnya , tentang teknokrat-teknokrat dan birokrat-birokratnya , dan tentang supremasi hukumnya.



Ok , saya ingin share apa yg mbikin negara ini selalu berada dlm ambang kemiskinan melulu ( ato ada yg blg klo negara ini emg negara miskin ).Pertama kita lihat dari aspek masyarakatnya . Indonesia memiliki masyarakat super cerdas yang memiliki pemikiran-pemikiran idealis tentang bagaimana seharusnya pemerintah bertindak.Teriakan-teriakan para demonstran selalu menghebohkan menghendaki peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan baru , mereka selalu menuntut hal-hal yang berguna bagi dirinya sendiri , apakah masyarakat kita tidak tahu bagaimana keadaan negara kita saat ini..?? apakah sebelum turun kejalan , mencaci-maki pemerintah , dan menuntut tentang kesejahteraan , para masyarakat terlebih dahulu memahami keadaan dalam pemerintahan.Atau karena mereka telah mengerti tentang keadaan itu mereka ingin diadakannya sebuah pembaruan , namun di lain pihak they do nothing.

Disadari atau tidak , rasa nasionalisme rakyat Indoesia juga berangsur-angsur memudar . Kenapa ..?? hal ini bisa dilihat dari hal yang kecil . Pengkonsumsian barang contohnya , masyarakat Indonesia sangat berbeda dengan masyarakat Korea . Bagi kita , menggunakan barang - barang produksi luar negri yang berasal dari jepang,jerman,dan negara lain lebih memiliki prestige tersendiri dibanding menggunakan barang buatan dalam negri . Lain halnya dengan para korean yang lebih senang dengan barang-barang produksi negerinya sendiri , sehingga perindustrian negara dapat semakin maju dan bersaing di pasar global , lalu apa yang terjadi berikutnya? banyak mulut rakyatnya bisa mengunyah makanan dan mengenam bangku pendidikan.

Masih banyak perbedaan sikap,ideologi dan watak antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat maju lainnya.

Sekarang beralih ke masalah supremasi hukum.Bagi kita (saya , anda , mereka dan kalian ) pelanggaran hukum sudah sering kita temui , baik karena masyarakatnya maupun karena oknum penegak hukumya.Dewasa ini ( sekitar 8-7 tahun kebelakang) tindakan penjualbelian hukum bukan lagi menjadi isapan jempol belaka.Sudah sering kita melihat bagaiman para aparat hukum yang seharusnya bekerja demi terciptanya penegakan hukum yang baik di negeri ini malah terlibat dalam aksi suap.Para mafia peradilan telah lama menggelayuti langit hukum negeri ini.Hukum , yang salah satu asasnya untuk mencapai keadilan malah dibuat amburadul dengan hanya berpihak pada segelintir orang haus kekuasaan dan harta.

Lambang hukum yang seharusnya bergambar timbangan untuk menciptakan keadilan seharusnya diganti bergambar pisau , sangat tajam di bawah dan sangat tumpul di atas.Sanga lucu memang bagaiman hukum yang seharusnya dibuat dan berfungsi sebagai social engineering untuk menciptakan setertiban dan menjamin rasa persatuan malah dibuat bahan lelucon dan permainan monopoly , siapa yang punya harta dialah yang menang.Di Indonesia , dengan heterogenitasnya penduduk maka hukum harus diperkuat demi terciptanya kesatuan nasioal.

Belum lagi para birokrat-birokrat yang duduk di kursi dewan.Jelas sudah apa yang mereka lakukan setiap hari , kalo ga tidur ya korupsi sambil main cewek.Para anggota dewan yang katanya terhormat itu bukannya mewakili rakyat agar aspirasi kita tersampaikan , malah sibuk untuk bersenang-senang sendiri.

ditambah lagi dengan semakin banyaknya artis yang mulai berkecimpung di dunia politik.saat ditanya "apakah siap untuk mengemban jabatan itu ?" dengan gampangnya mereka menjawab "YA SAMBIL JALAN , NTAR SAMBIL BELAJAR" , wow man!! , kita , rakyat yang udah hidupnya susah ini dijadiim bahan belajar.Mereka ga mikir apa , bukan saatnya lagi belajar kalo udah duduk di kursi itu , bukan saatnya lagi rakyat dijadikan sebagai "pasien rawat jalan" yang dibutuhkan adalah solusi konkret.

memang Indonesia adalah negara yang bisa dikatakan "sulit" ngaturnya , bahkan seorang Sri Mulyani pernah ingin mengeluh betapa susahnya ngatur bangsa ini.Dengan luas Indonesia yang mencapai 1.9 juta mil persegi , ditambah dengan populasinya yang besar sanagt wajar apabila hal itu terjadi , namun bukan berarti harapan telah menghilang.Dengan kerja sama yang didasari rasa persaudaraan antar warga dan semangat gotong royong yang telah ada sejak dulu , harapan Indonesia dapat keluar sebagai negara besar yang maju pasti dapat menjadi kenyataan.

"SEKARANG BUKAN SAATNYA LAGI KITA HANYA BERPANGKU TANGAN".

no offens , semoga tulisan ini dapat menjadi bahan renungan kita bersama.

malang , 8 agustus 2010
dhika. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semua pendapat anda tentang ulasan idealisme ini sangat kami hargai.